Agen Casino - Sejarah baru kembali tercipta dengan pertemuan yang di gelar di negara Singapore antara Kim Jong-un dan Donald Trump. Kedua pemimpin besar dari Korea Utara dan Amerika Serikat ini akhirnya terlihat berjabatan tangan sambil berpelukan. Perseteruan antara kedua presiden ini sebenarnya sudah lama terjadi sejak ancaman peperangan Nuklir yang pernah di utarakan oleh pemimpin asal Korea Utara tersebut.
Baik itu Kim Jong un maupun Donald Trump sudah pernah saling membalas komentar pedas yang pernah di ucapkan dari para pemimpin ini. Kala itu sifat keegoisan dari kedua presiden ini sangat terlihat karena mereka saling klaim bahwa merekalah yang paling benar. Namun segala permusuhan yang pernah terjadi di antara keduanya ini seakan sirna sudah ketika Kim Jong-un dan Donald Trump memutuskan untuk melakukan pertemuan dalam membahas beberapa kerja sama antara Korea Utara dan Amerika Serikat.
Sama-sama tidak bertemu di negara mereka masing-masing maka setingan yang di lakukan oleh negara lain untuk mendukung perdamaian dunia dari kedua pemimpin yang hampir melangsungkan peperangan dengan menggunakan Nuklir tersebut. Persatuan Bangsa Bangsa atau yang lebih di kenal dengan PBB merasa lebih legah sekarang karena mereka telah membuktikan bahwa sifat keras dari kedua pemimpin ini akhirnya bisa kembali lembut dengan pertemuan yang berlangsung.
Agen Kasino
Pembahasan yang di bicarakan pada pertemuan ini adalah tentang pemberhentian perang nuklir antara negara-negara yang bersangkutan. Sudah saatnya Amerika dan Korea Utara menjalin hubungan baik dengan pemerintah luar agar lebih bisa mensejatrakan rakyatnya. Selama ini Korea Utara sudah sangat lama mengucilkan diri tanpa mau bergabung kepada organisasi dunia apapun karena mereka sangat merasa sudah paling benar dan kuat akan teknologi nuklir yang mereka miliki. Penjagaan yang super ketat juga di lakukan oleh para pengawal pribadi milik negara mereka masing-masing ini.
Sebab ini adalah pertemuan yang sangat fenomenal yang belum pernah terjadi sebelumnya antara kedua negara ini. Banyak harapan besar kepada kedua pemimpin ini untuk bisa menjaga perdamaian dunia di kemudian hari.
0 komentar: